Jumat, 29 April 2011

PROFIL TAPAK SUCI JASINGA




NAMA PERGURUAN                 - TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH JASINGA
BERDIRI                               - TANGGAL 20 MARET 1983
NAMA PERINTIS                     - E.A MUSLIH  /  H. ABDUL HAMID

Pengurus Periode 2005 / 2010
KETUA UMUM                         - ENGKOS KOSASIH
WAKIL KETUA                        - NANA SUGANDA
SEKRETARIS                          - ADE SUTISNA, S.Pd
BENDAHARA                          - CUCUM SUMIATI

UNIT LATIHAN :
       
1) MA MMUHAMMADIYAH JASINGA          
2) SMP MUHAMMADIYAH JASINGA
3) MTs MUHAMMADIYAH JASINGA 
4) MTs MUHAMMADIYAH SIPAK

Sekretariat : Jl. Raya No 32 Jasinga - Bogor 16670  Telp. (0251) 8688533
E-Mail      :  pctapaksucijasinga@yahoo.co.id
Facebook : TAPAK SUCI JASINGA

Rabu, 27 April 2011

PERJALANAN TAPAK SUCI JASINGA

Tapak Suci Jasinga berawal dari Unit Latihan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Tapak Suci Leuwiliang, yang diadakan latihannya pada malam hari dengan angkatan pertama pada tahun 1983, ketika itu para siswanya antara lain : Bp. Hasanudin, Basri, Supardi Nilawidyana, Abdul Hamid (Mamit) dan banyak lagi siswa yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. 

Tapak Suci Jasinga ketika itu di kelola oleh Bapak E.A Muslih akrab di panggil Pak Emus. Beliaulah yang merintis perkembangan Tapak Suci Jasinga. Dari berbagai kegiatan mulai dari Latihan , Pelantikan, dan Ujian Kenaikan Tingkat, sampai kegiatan Kemah Dakwah dan lain sebagainya. Adapun para pelatihnya ketika itu didatangkan dari Leuwiliang, diantaranya : Bapak Eli Jatnika, Bapak Budi, dan banyak lagi kader-kader yang menyertainya.





Dari tahun - ketahun terus berkembang hingga pada tahun 1984, Pendaftaran siswa baru pun dibuka hingga pada saat itu mencapai jumlah siswa sebanyak 64 orang, ini disebut anggatan kedua. Dari angkatan kedua pun masih dilatih oleh para Pelatih dari Leuwiliang, dan ketika itupun masih bersatatus Pimpinan Unit. Dengan usaha yang keras serta perjuangan yang gigih, pada tahun 1985 Tapak Suci Jasinga mengalami puncak kejayaannya, hingga pada saat itu menerima pendaftaran siswa baru, sampai mencapai 172 orang siswa, dan saya pun masuk pada saat itu. (angkatan ketiga). 

Besama para pengelola Tapak Suci Jasinga, diantaranya Bapak E.A Muslih dan H. Abdul Hamid (Mamit) mengajukan ke Pimda Tapak Suci Kota Bogor ( karena pada saat itu belum terbentuk Pimda Kab. Bogor) mengajukan supaya Jasinga di jadikan sebagai Pimpinan Cabang, bukan lagi sebagai Unit Latihan. Dengan kerja keras, dan memang sudah memenuhi syarat untuk di jadikan Cabang, Alhamdulillah pada Tahun 1991 dengan resmi Pimpinan Cabang Tapak Suci Jasinga terwujud. 

Pada saat itulah dibentuk kepengurusan, yang mana di Ketuai oleh E.A Muslih sebagai ketua Umum, dan Pelaksana di Pimpin Oleh H. Abdul Hamid. Dengan terbentuknya kepengurusan tersebut, semakin memiliki kewenangan untuk mengembangkan Tapak Suci di Jasinga, hingga dalam berbagai kegiatan, baik itu kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, maupun kegiatan yang diselenggaran oleh Muhammadiyah, Tapak Suci Jasinga selalu eksis dan ikut tampil.

Ketikan atraksi dalam acara HUT RI (17 Agustus)

Ditambah lagi berbagai kegiatan - kegiatan yang khusus dilaksanakan oleh Tapak Suci Jasinga, seperti Pelantikan, Ujian Kenaikan  Tingkat, Pertandingan, dan Kemah dakwah. Dari angkatan ketiga munculah beberapa kader yang militan dan berhasil menjelajah ke daerah sebrang , tepatnya di Aceh yaitu Sdr Umar Mahtub akrab dipanggil Mumuh anak pertama Bapak E.A Muslih, dan sekarang sudah menjadi Pendekar.
 
Dari kepengurusan ke pengurusan yang baru, mulai dari E.A Muslih dilanjutak oleh Umar Mahtub, kemudian oleh Nurul Fajar sering di panggil Ruli, lantas pernah juga oleh E. Basri, S.Ag, yang besiknya dari Cimande. hingga saat ini yang di ketuai oleh Sdr Engkos Kosasih, Tapak Suci Jasinga mengalami perjalanan yang jatuh bangun, bahkan sempat pakem, itu terjadi pada masa kepengurusan E. Basri, karena berbagai kendala hingga pada tahun 1994 yang di pimpin oleh Umar Mahtub dilanjutkan oleh Nurul Fajar pada tahun 1995-1999, kemudian E. Basri, S.Ag pada tahun 1999-2003 . Tapak Suci Jasinga sempat pakem selama 2 tahun ketika pasca kepengurusan E.Basri , pada tahun 2003 - 2005 tidak ada kegiatan sama sekali. dan latihanpun betul-betul pakem. Akhirnya pada pada tahun itu saya selaku Sekretaris Umum hanya mengadakan berbagai kegiatan secara individu. Dan Allhamdulillah pada tahun 2005 saya bisa mengadakan MUSYCAB , dan akhirnya terbentuklah kepengurusan yang di Ketuai oleh saya. yaitu Priode 2005 - 2010. hingga pada masa-masa kepengurusan saya sudah berbagai jenis kegiatan yang saya laksanakan : (itu bisa dilihat dari Photo-photo kegiatan). 

Demikian Perjalanan Sekilah tentang Tapak Suci Jasinga, walau hanya dikemas sesederhana mungkin , tapi mudah-mudahan menjadikan gambaran bagi para penggemar Seni Bela Diri khususnya Tapak Suci. Amien.



Penulis : Engkos Kosasih ( HP. 0857 819 26662 )


PHOTO KEGIATAN PC TAPAK SUCI JASINGA

Pendekar & Para Kader dalam acara Pelantikan Siswa
di Cabang Tapak Suci Jasinga


Ketua Cabang (Engkos K) kedua dari kiri sedang memberikan Sambutan
dalam acara Pelantikan Siswa Tapak Suci Cabang Jasinga


Pendekar (Bpk Eli Jatnika & Bpk Budi) didampingi Ketua Cabang (engkos K)
sedang memberikan materi pada acara Pelantikan Siswa Tapak Suci
Cabang Jasinga



Peserta Pelantikan Siswa Cabang Tapak Suci Jasinga



Pendekar kita (Bpk. Budi) sedang menyematkan sabuk kepada
peserta Pelantikan Siswa Tapak Suci Cabang Jasinga


Salah Seorang siswa sedang atraksi (memecahkan bata merah)


Dua orang siswa sedang melakukan latihan (Pertandingan)


Selain Kegiatan Pelantikan dilaksanakan juga kegiatan JALAN KUAT yang telah dilakukan yaitu pada tahun 2007 dengan rute dari Kecamatan Cigudeg (Lapangan Dwikora) menuju Kecamatan Jasinga (Pendopo) dengan jarak tempuh 13 Km di ikuti  oleh peserta sebanyak  422 orang. Kemudian diadakan kembali pada tahun 2010 dengan rute dari Desa Pangaur menuju Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga dengan jarak tempuh 10 Km di ikuti oleh peserta sebanyak 215 orang.
Para Pelatih & Siswa menjelang Pemberangkatan JALAN KUAT




Para Pelatih & Siswi menjelang Pemberangkatan JALAN KUAT









Pada saat Kegiatan  JALAN KUAT


Selain mengadakan di tingkat Cabang kamipun mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pimda Tapak Suci Kab. Bogor, salah satunya adalah kegiatan LINTAS JUANG yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 2010, yang pembukaannya dilaksanakan di Madrasah Mualimien Muhammadiyah Leuwiliang - Bogor.

Ketua Pimda Tapak Suci Kab. Bogor bersama Ketua PDM Kab. Bogor
Dalam Acara Pembukaan LINTAS JUANG


Para Kader dalam acara Pembukaan LINTAS JUANG


Para siswa dalam acara LINTAS JUANG


Peserta LINTAS JUANG PC Tapak Suci Jasinga


Peserta LINTAS JUANG PC Tapak Suci Jasinga (sedang istirahat)




Ketika di perjalanan dalam kegiatan LINTAS JUANG


Pada saat Fhinis dalam kegiatan LINTAS JUANG di halaman
Kantor Kecamatan Leuwi Sadeng


Demikian sekilas info berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Tapak Suci Putra Muhammadiyah Jasinga, dengan keterbatasan kami, kami tidak bisa memuat semua kegiatan yang telah kami laksanakan. Ini hanya sebagian photo-photo kegiatan saja. mungkin dilain waktu kami muat semua kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PC Tapak Suci Jasinga. atas perhatiannya Kami ucapkan banyak terima kasih.
"DENGAN IMAN DAN AKHLAK SAYA MENJADI KUAT, TANPA IMAN DAN AKHLAK SAYA MENJADI LEMAH"

PC TAPAK SUCI JASINGA
Penyusun :
Engkos Kosasih


Jumat, 22 April 2011

SEJARAH SINGKAT "TAPAK SUCI "



SEJARAH TAPAK SUCI
Disuatu tempat di Banjarnegara didalam pondok pesantren K.H. Syuhada lahirlah seorang putra yang bernama Ibrahim pada tahun 1872 . Pemuda Ibrahim menjadi seorang pendekar dan ulama yang berkembang ilmu beladiri dan agama. Setelah ibadah haji Ibrahim berganti nama menjadi K.H. Bussyro Syuhada. 

Pada tahun 1921 dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan dua kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dengan didahului adu kaweruh (pertandingan) antara M. Wahib dan M. Burhan, kemudian kedua orang tersebut A. Dimyati & M. Wahib mengangkat K.H. Busyro sebagai guru. 

 

Dalam waktu 9 bulan dapat mewarisi ilmu K.H. Busyro Syuhada. Menelusuri jejak gurunya A. Dimyati mengembara ke Barat yaitu ke Cikalong, Cimande sehingga tercatat sebagai murid angkatan ke 7. Sedangkan M. Wahib mengembara ke timur yaitu kedaerah-daerah pencak silat sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh (uji ilmu).
Kemudian atas kejadian kesimpatian para pendekar kraton atas kemampuan dari K.H. Busyro Syuhada tersebut maka K.H. Busyro Syuhada diangkat menjadi Guru di Kraton Yogyakarta. bahkan Kraton Surakarta mengirim seorang keturunan Belanda yang bernama Van Son untuk menjadi murid K.H. Busyro. 

Aliran Pencak Silat Banjaran yang pada awalnya dikembangkan melalui pesantren Binorong maka atas restu Pendekar Besar K.H. Busyro, Pendekar Besar M. Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid. Maka pada tahun 1925 dibukalah Perguruan Cikauman

1) Perguruan Cikauman
Walaupun bernama Perguruan Cikauman namun bukan berarti ia meninggalkan Aliran banjaran, ilmu pencak silatnya tetap beraliran Banjaran yang dikembangkan menurut kemampuan pendekar-pendekarnya. Perguruan Cikauman dipimpin langsung oleh pendekar besar M Wahib dan pendekar A. Dimyati.

Perguruan Cikauman melandasi diri secara tegas bahwa perguruan Cikauman telah meninggalkan ilmu pencak silat yang mengandung kesesatan dan syirik. Pelajaran pendidikan diberikan secara methodis, dinamis dan rasional dalam bentuk :
* 15 Jurus
* 8 Kembangan, dan
* Ke-Tauhidan



2) Perguruan Seranoman
Pada tahun 1930 datang orang Cina yang bernama Yap Kie San, beberapa lama ia bermukim di kauman untuk bertukar ilmu. Terakhir terjadilah pertarungan yang dahsyat antara M. Wahib dengan Yap Kie San, sampai rumah M. Wahib roboh. 

Hasil pembinaan dan didikan Perguruan Seranoman melahirkan seorang pendekar muda Moh. Zahid dan tercatat sebagai angkatan ke-3. Pada  tahun 1943 datanglah seorang perwira Tentara Jepang Makino ke perguruan Cikauman, menunjukkan jenis beladiri Jepang. dan menetap di kauman.

Setelah K.H. Burhan meninggal, kondisi dan situasi perguruan menjadi tecai berai, banyak para pendekar lesu untuk membina pencak silat. Moh Barie Irsyad sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus melalui penempaan oleh M. Zahid, Syamsudin, M.Wahib, dan A. Dimyati. Bersama-sama dengan Pemuda Muhammadiyah mengadakan kegiatan pencak silat dengan mendirikan Perguruan Kasegu.

Pendekar Besar Moh Barie Irsyad

3) Perguruan Kasegu :
Perguruan tersebut mengambil nama dari senjata khas yang diciptakan oleh Moh Barie Irsyad yang berlafal "Muhammad". Gerakan-gerakan perguruan Kasegu lebih dikenal dengan sebutan "Badai Selatan" mengingat perguruan Kasegu dan murid-muridnya berada di Kauman bagian Selatan.

Senjata Segu

Pada hari jum'at , 25 Mei 1951 terjadilah pertarungan yang dahsat antara Moh Barie Irsyad (Perguruan Kasegu) dengan para pendekar dari perguruan yang menganut ilmu hitam. Puncaknya adalah tantangan adu kaweruh melawan aliran hitam dengan taruhan siapa yang kalah harus pergi dari Kauman. di bawah kesaksian Pemuda Muhammadiyah ranting Kauman, pada suatu malam - tempatnya tengah malam bertempat dipelataran Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, berlangsunglah pertarungan tersebut. Atas izin Allah SWT, seluruh murid menyaksikan bahwa yang bathil tidak akan dapat mengalahkan yang haq. Moh Barie Irsyad berhasil melumpuhkan ilmu sihir dari aliran sesat itu.


4) Lahirnya Tapak Suci :
Atas desakan murid-murid kepada Pendekar Moh. Barie Irsyad, munculah gagasan untuk mendirikan satu perguruan yang menggabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman, Kasegu). Namun untuk itu mestilah mendapat dukungan. Atas izin Allah SWT, Pendekar Besar M. Wahib dan para sesepuh aliran pun akhirnya memberikan restunya. Itupun setelah melalui pembuktian-pembuktian keilmuan yang di selenggarakan berkali-kali, dengan pengertian bahwa kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melainkan tetap berakar dari aliran Cikauman (Banjaran-Kauman).

Pendekar Besar H.M. Barie Irsyad dan beberapa ulama serta aktifis Muhammadiyah pun mendukung pendirian perguruan yang dinanti-nantikan ini dengan harapan kelak perguruan pencak silat yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pengkaderan dan wadah silaturahmi para ahli pencak silat di lingkungan Muhammadiyah.

Berbagai perangkat organisasi pun telah disiapkan, antara lain :
1) Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan Kauman, maka ditetapkan 
    nama TAPAK SUCI
2) Tata Tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad
3) Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma
4) Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom
5) Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sujak
6) Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah
7) Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Suseno




Lambang Tapak Suci

Lambang Anggota Tapak Suci

 Seragam Tapak Suci

Kemudian, atas izin dan restu Allah SWT telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa, Pada awal sejarah berdirinya Tapak Suci tepatnya pada malam Jum'at 10 Rabiul Awal 1383 H / 31 Juli 1963 pukul 21.00 bertempat di Pesantren Aisyiyah, dideklarasikan Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah

TAPAK SUCI telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang di seluruh Nusantara dan Mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis, dan dinamis.  dari kelahirannya telah digariskan, bahwa :
* Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan
* Keilmuan Tapak Suci bersifat Methodis dan Dinamis
* Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik dan menyesatkan.

Lampiran :
A. Arti Lambang Tapak Suci

 
B. Photo Pendekar dan Tapak Suci Mancanegara :


Joko Suseno


Harry Sappe

Arthur

Sabuk Pendekar


Sabuk Kader


Siswa


Disusun Oleh :
ENGKOS KOSASIH Ketua PC Tapak Suci Jasinga - Bogor
Sekretariat : Jl. Raya No. 32 Jasinga - Bogor 16670 Telp. (0251) 8688533
E. Mail : pctapaksucijasinga@yahoo.co.id